Kajian Mukadimah Sirah Nabawiyah
1. Khutbatul Hajah (Pembukaan)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ.
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah ﷺ, memuji Allah atas segala limpahan nikmat dan juga karunia. Dan di antara nikmat yang paling besar, bahkan dia adalah nikmat yang paling besar, adalah nikmat Hidayah. Hidayah kepada Islam dan hidayah kepada sunah Rasulullah ﷺ. Semoga Allah ﷺ memberikan kita istikamah di atas tauhid, di atas sunah Rasulullah ﷺ.
Selawat dan salam semoga senantiasa Allah ﷺ limpahkan kepada orang yang dengan sebab beliau kita keluar dari kegelapan menuju cahaya yang terang-benderang. Beliau adalah nabi kita Muhammad ﷺ, keluarga beliau, para sahabat beliau, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai akhir zaman.
2. Pengantar Kajian
Jemaah sekalian yang dimuliakan oleh Allah, pagi yang cerah insyaallah, kita alhamdulillah telah menunaikan salat subuh secara berjamaah di Masjid ini, Masjid Al-Kautsar. Insyaallah kita akan bermajelis bersama sampai kurang lebih waktu syuruk, mempelajari satu di antara cabang-cabang ilmu yang ada di dalam agama ini, yaitu tentang masalah Sirah An-Nabawiyah, perjalanan hidup Nabi ﷺ. Mempelajari Sirah Nabawiyah ini termasuk ilmu yang penting dalam agama kita, dengannya seseorang bisa terbantu untuk memahami agama Islam dengan baik dan tentunya setelahnya dia bisa mengamalkan dengan baik.
Sebelum kita mulai pelajaran-pelajaran yang terperinci berkaitan dengan perjalanan hidup Rasulullah ﷺ, maka sebelum itu semuanya kita akan menyampaikan di sini mukadimah, pembukaan, yang semoga dengan mukadimah ini akan menjelaskan poin-poin dasar berkaitan dengan masalah Sirah Nabawiyah. Antum nanti akan mempelajari perjalanan hidup Nabi ﷺ, orang yang paling mulia di dunia ini, tidak ada manusia yang lebih mulia daripada beliau ﷺ, dari semenjak lahirnya beliau ﷺ sampai meninggalnya beliau ﷺ. Perlu kita memahami beberapa poin yang merupakan mukadimah ini, insyaallah yang akan kita sampaikan pada kesempatan kali ini.
Dan insyaallah kita adakan kajian ini secara rutin, dan untuk awal-awal mungkin baru bisa sebulan sekali di Sabtu yang ketiga, setelah salat subuh sampai syuruk. Barakallahu fiikum.
3. Poin-Poin Mukadimah Sirah Nabawiyah
Di antara poin yang kita sampaikan di dalam mukadimah ini:
A. Pengertian Sirah Nabawiyah
Apa yang dimaksud dengan Sirah Nabawiyah? Pengertiannya adalah kehidupan Nabi ﷺ semenjak kelahiran beliau sampai wafat beliau. Tentunya dalam kehidupan beliau ini ada banyak perkara, banyak peristiwa, banyak kejadian-kejadian yang berkaitan dengan diri beliau ﷺ, maka ini juga dibahas di dalam Sirah Nabawiyah.
Akan dibahas dalam sirah nabawiah ini tentang nasab beliau ﷺ, bagaimana beliau diutus menjadi seorang Nabi, kemudian dakwah beliau di Makkah, di mana beliau mendirikan Negara Islam yang pertama kali di Madinah, peperangan-peperangan yang terjadi, sampai kepada wafatnya Nabi ﷺ.
Nabi ﷺ sebagaimana kita tahu, Allah ﷺ berikan kepada beliau umur 63 tahun dengan tanggalan qamariah. Sebelum menjadi nabi selama 40 tahun, kemudian 23 tahun sebagai seorang nabi sekaligus seorang rasul. Bahkan insyaallah kita akan mempelajari juga suasana kondisi keadaan yang ada di Jazirah Arab dan keadaan alam secara umum di saat sebelum dilahirkannya Rasulullah ﷺ.
B. Pentingnya Mempelajari Sirah Nabawiyah
- Lebih Mengenal Rasulullah ﷺDengan kita mempelajari asirah Nabawiyah, maka kita akan lebih mengenal Rasulullah ﷺ, sifat-sifatnya yang berkaitan dengan akhlak beliau maupun juga sifat-sifat yang berkaitan dengan jasad beliau. Kenapa kita perlu menambah pengenalan kita terhadap Nabi ﷺ? Nikmat yang paling besar yang Allah berikan kepada kita adalah nikmat Islam. Kita bisa mengenal tauhid dari mana? Karena Nabi ﷺ mengajarkan kepada kita. Tidak ada sebuah kebaikan yang merupakan sebab masuknya seseorang ke dalam surga kecuali yang mengajarkan adalah Nabi ﷺ.
- Meneladani Beliau ﷺTujuannya untuk meneladani beliau ﷺ, karena Allah ﷺ menyuruh kita untuk meneladani beliau, mengikuti sunah beliau.لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَArtinya: “Sungguh telah ada di dalam diri Rasulullah ﷺ teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap Allah dan juga di akhir.”Di antara cara untuk meneladani beliau adalah dengan mempelajari sirah annabawiyah.
- Memahami Agama Dengan Lebih SempurnaSupaya kita bisa memahami agama ini dengan pemahaman yang lebih sempurna, karena kita langsung mempelajari kehidupan sosok yang telah membawa agama Islam ini. Kita akan memahami tentang bagaimana diwajibkannya jihad, bagaimana diharamkannya khamr, bagaimana diturunkannya kewajiban hijab bagi wanita.
- Menumbuhkan Kecintaan Kepada Nabi ﷺMencintai beliau ﷺ adalah sebuah keharusan.لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَArtinya: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai aku lebih dia cintai daripada bapaknya, anaknya, dan seluruh manusia.”Bagaimana cara kita menumbuhkan kecintaan yang luar biasa kepada Nabi ﷺ? Di antara caranya adalah kita mempelajari sirah beliau. Anda akan tahu bagaimana Allah menyiapkan nabi ini, bagaimana kesabaran beliau dalam dakwah, bagaimana hikmah beliau, dan berbagai peristiwa yang kalau kita pahami akan menjadikan kita semakin cinta kepada beliau ﷺ.
- Mendapatkan Banyak Pelajaran PentingKita akan banyak mendapatkan pelajaran-pelajaran yang penting di sela-sela kita mempelajari geografi Nabi ﷺ, baik yang berkaitan dengan akhlak, dakwah, belajar, maupun ibadah.
C. Perhatian Para Salaf Terhadap Sirah
Karena sangat pentingnya mempelajari Sirah Nabawiyah ini, sehingga dahulu para Salaf mengajarkan masalah Sirah Nabawiyah ini kepada murid-murid dan anak-anak mereka seperti mengajarkan satu surat di dalam al-Qur’an.
- Zainal Abidin menceritakan:كُنَّا نُعَلَّمُ مَغَازِيَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ كَمَا نُعَلَّمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِArtinya: “Kami dahulu diajari tentang peperangan-peperangan Rasulullah ﷺ sebagaimana kami diajari satu surah di dalam al-Qur’an.”
- Ismail Ibnu Muhammad bin Sa’ad bin Abi Waqqas mengatakan:كَانَ أَبِي يُعَلِّمُنَا الْمَغَازِيَ وَالسَّرَايَاArtinya: “Dahulu bapakku mengajarkan kepada kami al-maghazi (peperangan yang dipimpin Rasulullah) dan as-saraya (peperangan yang dipimpin utusan Rasulullah).”
D. Sumber-sumber Mempelajari Sirah Nabawiyah
Untuk mempelajari sirah nabawiah, kita harus kembali kepada sumber-sumber yang bisa dipertanggungjawabkan:
- Al-Qur’anul Karim
- Hadis-hadis yang Shahih
- Kitab-kitab Dalail an-Nubuwwah (berkaitan dengan mukjizat Nabi)
- Kitab-kitab Kutubus Syamail (berkaitan dengan sifat-sifat Nabi)
- Kitab-kitab Sirah (yang khusus ditulis tentang perjalanan Nabi)
- Kitab-kitab Tarikh (sejarah secara umum)
4. Kitab Rujukan Kajian
Insyaallah untuk dars di Masjid Al-Kautsar ini kita akan menggunakan kitab As-Sirah An-Nabawiyah Ash-Shahihah (السيرة النبوية الصحيحة) yang ditulis oleh Dr. Akram Dhiya Al-Umari. Sesuai dengan namanya, di sini beliau ingin menyebutkan untuk kita Sirah Nabawiyah yang shahihah, beliau akan teliti dari sisi hadis-hadisnya.
5. Sesi Tanya Jawab
Pertanyaan 1: Tentang Kisah-kisah Israiliyat
Mohon ceritakan sedikit tentang kisah-kisah israiliyat yang masuk ke dalam kisah-kisah agama Islam ini.
Jawaban:
Kisah-kisah israiliyat adalah yang berkaitan dengan Bani Israil. Nabi ﷺ bersabda:
لَا تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ
Artinya: “Janganlah kalian membenarkan Ahlul Kitab dan jangan kalian mendustakan mereka.”
Sikap kita:
- Jika tidak ada dalam agama kita yang membenarkan atau mendustakan, maka kita diam (tidak membenarkan, tidak mendustakan).
- Jika sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis, maka kita benarkan.
- Jika bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis (misalnya menisbatkan syirik atau dosa besar pada nabi), maka jelas kita dustakan.Pada dasarnya, Al-Qur’an dan Hadis sudah cukup bagi kita.
Pertanyaan 2: Terjemahan Buku Rujukan
Untuk buku yang dibedah, apakah sudah ada terjemahannya diindonesiakan?
Jawaban:
Wallahu a’lam, saya tidak tahu apakah ini sudah diterjemahkan atau belum. Nanti panitia membantu mencari. (Info dari jamaah lain: Sudah diterjemahkan). Masyaallah, baik, nanti dikabarkan Insyaallah.
Pertanyaan 3: Kiat Mengajarkan Sirah di Era Digital
Dengan kondisi kekinian, bagaimana cara atau kiat kita sebagai orang tua untuk mengajarkan tentang perjalanan Nabi ini sementara mereka sudah dijejali dengan handphone, TV, dan sebagainya?
Jawaban:
Pertama, luangkan waktu untuk mereka. Jangan sampai sibuk dengan pekerjaan lalu melalaikan keluarga. Mulai dengan yang ringan, 10-15 menit, isi dengan nasihat, obrolan, hadiah, agar mereka cinta dengan majelis tersebut.
Terkait HP, kita harus pertengahan (tidak ekstrem melarang atau membebaskan). Berikan edukasi dan alasan kenapa ada batasan, berikan bukti bahayanya kecanduan HP. Jika kita melarang, harus ada gantinya, yaitu perhatian dan waktu dari kita. Dan yang terpenting adalah doa yang tulus dari orang tua.
Pertanyaan 4: Hukum Visualisasi, Maulid, dan Senam
(Ada 3 pertanyaan) 1. Apakah visualisasi/film diperbolehkan untuk menceritakan kisah Rasul? 2. Bagaimana dengan mereka yang membanggakan Rasul tapi ditambah-tambahkan seperti mengadakan Maulid? 3. Sebagai aparat RT, apakah boleh melaksanakan senam yang bercampur baur dan tidak menutup aurat?
Jawaban Singkat:
- Tentang Film Sirah: Apa yang kita lihat sekarang, ada beberapa pelanggaran, seperti dialog fiktif yang dinisbatkan ke Nabi atau sahabat, dan ada muslim yang memerankan orang kafir. Ini tidak boleh. Cukup ajarkan dengan buku-buku ilmiah, insyaallah lebih berkah dan lebih mengena.
- Tentang Kelahiran Nabi (Maulid): Insyaallah akan kita bahas nanti bi idznillah tentang masalah kapan Nabi ﷺ dilahirkan.
- Tentang Senam: Olahraga untuk kesehatan itu baik, tapi ada batasan syariat yang harus diperhatikan, jangan sampai membuka aurat, terjadi ikhtilat (campur baur), atau ada musik. Sebagai ketua RT, tugasnya adalah mengarahkan masyarakat ke yang lebih baik dengan cara yang hikmah (amar ma’ruf nahi munkar). Jika mereka tidak menerima, kita sudah melaksanakan tugas kita, dan hidayah di tangan Allah.
6. Penutup
Itu yang mungkin bisa kita sampaikan. Barakallahu fiikum, wa jazakumullahu khairan atas perhatian Antum semuanya. Sampai bertemu kembali, insyaallah, pada kesempatan yang akan datang. Semoga yang hadir sekarang ini, kesempatan yang akan datang juga masih hadir ya, insyaallah ya. Kalau bisa, Antum ajak yang lain.
Dan saya tahu ujiannya berat, Antum harus datang ke sini salat subuh, waktunya tidur habis subuh, kemudian Antum duduk mendengarkan, apalagi isinya kisah. Dan yang menyampaikan omongannya lembut gitu, Pak ya. Ini semakin menambah semangat Antum untuk tidur di masjid ya. Semoga Allah ﷺ memberkahi. Barakallahu fiikum.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.