Syarah Hadits Jibril: Iman Kepada Hari Akhir #2

Dikumpulkan di Padang Mahsyar
Termasuk dalam keimanan kepada Hari Akhir adalah beriman bahwa seluruh manusia akan dibangkitkan dari kuburan mereka dan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Tanda kiamat yang terakhir adalah munculnya api yang akan menggiring seluruh manusia ke tempat tersebut. Pada hari itu, bumi diganti dengan bumi yang lain, yang datar, tidak ada gunung, dan belum pernah ada maksiat yang dikerjakan di atasnya, karena di sanalah seluruh manusia akan diadili dengan seadil-adilnya.
Peristiwa ini terjadi setelah manusia mendatangi Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa عَلَيْهِمُ السَّلَامُ untuk memohon syafaat agar Allah segera memberikan keputusan. Namun, mereka semua beruzur. Akhirnya, manusia mendatangi Nabi kita Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, dan beliaulah yang akan memberikan syafaat. Inilah yang disebut dengan Asy-Syafa’ah Al-‘Uzhma (syafaat terbesar) atau Al-Maqam Al-Mahmud (kedudukan yang terpuji).
Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah رَضِيَ اللهُ عَنْهَا menuturkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Kalian semua akan dikumpulkan dalam kondisi hufatan (tidak memakai sandal), ‘uratan (tidak memakai pakaian), dan ghurlan (belum dikhitan).” Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, jika demikian laki-laki dan perempuan akan saling melihat satu sama lain?” Nabi menjawab, “Sungguh, kondisi pada hari itu jauh lebih dahsyat sehingga membuat mereka tidak memikirkan hal tersebut.”
Datangnya Allah ﷻ untuk Mengadili
Di antara akidah Ahlussunnah wal Jamaah adalah meyakini bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ akan datang pada hari kiamat untuk memutuskan perkara di antara manusia. Allah berfirman: “وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا” (Dan datanglah Rabb-mu, sedang malaikat berbaris-baris). Para ulama menjelaskan bahwa malaikat akan datang bersaf-saf, di mana setiap safnya mewakili satu langit. Setelah manusia memohon syafaat kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, barulah Allah datang sesuai dengan keagungan-Nya.
Perhitungan Amal (Al-Hisab)
Selanjutnya, setiap hamba akan dihadapkan kepada Allah untuk dihisab amalannya.
- Orang yang Diberi Catatan Amal dari Kanan: Mereka akan dihisab dengan hisab yang ringan (hisaban yasira). Hisab yang ringan ini, sebagaimana dijelaskan Nabi, hanyalah sekadar ditampakkan amalannya, lalu Allah ampuni dan persilakan masuk surga.
- Orang yang Diberi Catatan Amal dari Kiri: Mereka akan menerima kitabnya dari arah belakang punggungnya, lalu berteriak celaka dan dimasukkan ke dalam neraka Sa’ir.
Allah berfirman: “وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ” (Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu kamu akan melihat orang-orang yang berdosa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya). Semua amalan, sekecil apa pun, akan tercatat dan diperlihatkan.
Telaga Nabi ﷺ (Al-Haudh)
Kita juga wajib mengimani adanya telaga Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Hadis-hadis mengenainya berstatus mutawatir, diriwayatkan oleh lebih dari 50 sahabat.
- Sifat Telaga: Luasnya sepanjang perjalanan satu bulan, airnya lebih putih dari susu, aromanya lebih harum dari minyak kasturi, dan bejananya sebanyak bintang di langit.
- Keutamaannya: Siapa pun yang meminum airnya tidak akan merasa haus lagi selamanya.
- Orang yang Diusir: Akan ada sekelompok orang dari umat Nabi yang diusir dari telaga. Mereka adalah orang-orang yang murtad atau melakukan bid’ah besar sepeninggal beliau. Sekte Rafidhah adalah golongan yang paling pantas diusir karena kebencian mereka kepada para sahabat dan karena mereka mengubah ajaran Nabi, seperti tidak membasuh kaki saat berwudu.
Timbangan Amal (Al-Mizan)
Setelah dihitung, amalan akan ditimbang. Barangsiapa yang timbangan kebaikannya lebih berat, ia akan selamat. Barangsiapa timbangan keburukannya lebih berat, ia akan binasa.
- Apa yang Ditimbang?
- Amalan itu sendiri: Meskipun bersifat abstrak, Allah akan menjadikannya berbentuk sehingga bisa ditimbang. Ucapan “سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيمِ” adalah dua kalimat yang ringan di lisan namun sangat berat di timbangan.
- Catatan Amalan (Sijillat): Sebagaimana dalam hadis bithaqah, satu kartu bertuliskan “لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ” bisa lebih berat dari 99 catatan dosa yang membentang sejauh mata memandang.
- Orang yang Beramal (Al-‘Amil): Tubuh orangnya juga akan ditimbang. Disebutkan bahwa kedua betis Abdullah bin Mas’ud yang kurus akan lebih berat dari Gunung Uhud pada hari kiamat. Sebaliknya, ada orang gemuk besar yang timbangannya tidak lebih berat dari sayap nyamuk.
Titian (Ash-Shirath)
Semua manusia akan melewati sebuah titian yang dibentangkan di atas neraka Jahanam untuk menuju surga. Kecepatan mereka melintasinya tergantung pada amalan mereka di dunia.
- Kecepatan Melintas: Ada yang secepat kilat, secepat angin kencang, secepat burung terbang, hingga ada yang merangkak.
- Kondisi Titian: Sangat licin dan memiliki besi-besi pengait yang akan menyambar manusia sesuai dengan dosa-dosa mereka.
- Amanah dan Silaturahim: Di kedua sisi titian akan ada amanah dan silaturahim. Orang yang menjaganya akan mudah melintas, dan yang menyia-nyiakannya akan kesulitan.
Syafaat
Ahlussunnah wal Jamaah menetapkan adanya syafaat, berbeda dengan kelompok Khawarij dan Mu’tazilah yang mengingkarinya.
- Macam-macam Syafaat:
- Syafaat ‘Uzhma: Khusus bagi Nabi Muhammad ﷺ agar Allah segera memulai pengadilan.
- Syafaat bagi Pelaku Dosa Besar: Orang-orang beriman yang masuk neraka karena dosa-dosanya akan dikeluarkan dengan syafaat dari para nabi, malaikat, dan orang-orang beriman lainnya.
- Syafaat agar Masuk Surga Tanpa Hisab: Sebanyak 70.000 orang dari umat ini akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.
- Syafaat untuk Mengangkat Derajat di Surga: Seseorang yang derajatnya lebih rendah dapat diangkat untuk berkumpul bersama keluarganya yang derajatnya lebih tinggi.
- Syafaat untuk Meringankan Azab: Khusus bagi paman Nabi, Abu Thalib, di mana azabnya diringankan, meskipun ia tetap kekal di neraka.
Surga dan Neraka
Kita wajib beriman bahwa surga dan neraka sudah ada saat ini, telah diciptakan oleh Allah, dan keduanya kekal abadi. Surga disiapkan bagi wali-wali-Nya, dan neraka bagi musuh-musuh-Nya.
Melihat Wajah Allah ﷻ
Kenikmatan terbesar bagi penduduk surga adalah melihat wajah Allah عَزَّ وَجَلَّ secara langsung. Dalilnya jelas dalam Al-Qur’an dan hadis yang sahih. Allah berfirman: “وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ” (Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabb-nyalah mereka melihat).
Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ menjadikan kita semua termasuk orang yang mendapat nikmat kubur, diringankan hisabnya, berat timbangan kebaikannya, mudah melewati titian, dan merasakan kenikmatan melihat wajah-Nya.
Sesi Tanya Jawab
Pertanyaan 1: Apakah dosa yang telah kita taubati akan tetap dihisab di akhirat? Jawaban: Ya, semua amalan akan ditampakkan. Namun, bagi orang beriman yang taubatnya diterima, prosesnya adalah hisab yang ringan. Allah akan mengingatkannya akan dosa-dosanya dalam keadaan tertutup, lalu Allah berfirman, “Dahulu di dunia telah Aku tutupi dosa ini, dan pada hari ini Aku ampuni untukmu.” Jadi, dosa itu diperlihatkan, lalu diampuni.
Pertanyaan 2: Di manakah orang-orang kafir yang sudah mati sekarang? Apakah mereka langsung masuk neraka atau menunggu kiamat? Jawaban: Ketika seseorang meninggal, kiamat kecilnya telah tegak. Azab bagi orang kafir dimulai sejak di alam kubur. Mereka sudah merasakan panas dan sengsara neraka di kuburnya. Setelah hari kiamat, mereka akan dimasukkan ke dalam neraka yang azabnya jauh lebih pedih dan kekal.
Pertanyaan 3: Wajarkah kita berharap segera mati karena takut dengan banyaknya fitnah di zaman ini? Jawaban: Meskipun Nabi telah mengabarkan bahwa akan datang zaman di mana orang beriman berharap mati karena beratnya fitnah, kita tetap dilarang untuk meminta kematian. Kita tidak tahu apakah kondisi kita akan lebih baik jika meninggal sekarang. Sebaliknya, kita diperintahkan untuk berdoa memohon ketetapan iman dan memanfaatkan sisa umur untuk menambah amal kebaikan.
Pertanyaan 4: Apakah seseorang yang meninggal belum mengenal sunah murni karena ketidaktahuannya akan diusir dari telaga Nabi? Jawaban: Allah tidak akan mengazab suatu kaum sebelum diutusnya seorang rasul. Jika seseorang telah berusaha maksimal mencari kebenaran namun tidak sampai kepadanya ilmu tentang sunah, semoga Allah memberinya uzur. Yang diancam akan diusir dari telaga adalah mereka yang sengaja berpaling, murtad, atau melakukan bid’ah besar setelah datangnya penjelasan.
Pertanyaan 5: Apakah 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab adalah mereka yang tidak pernah berdosa sama sekali? Jawaban: Tidak ada manusia yang lepas dari dosa, kecuali para nabi yang ma’shum dari dosa besar. Golongan ini masuk surga tanpa hisab karena kesempurnaan tawakal mereka kepada Allah, bukan karena mereka tidak pernah berdosa. Mereka adalah orang-orang yang tidak meminta dirukyah, tidak berobat dengan besi panas, dan hanya bertawakal kepada Allah.
Pertanyaan 6: Apakah benar kucing akan memohon kepada Allah agar pemiliknya yang berbuat baik kepadanya dimasukkan ke surga? Jawaban: Berbuat baik kepada makhluk hidup, termasuk binatang, dapat menjadi sebab seseorang masuk surga, sebagaimana kisah seorang wanita pelacur yang diampuni karena memberi minum anjing. Sebaliknya, menyakiti binatang bisa menjadi sebab masuk neraka. Namun, keyakinan spesifik bahwa kucing akan “memohon” kepada Allah adalah perkara gaib yang tidak ada dalilnya. Yang terpenting adalah berbuat ihsan kepada semua makhluk, namun tidak boleh berlebihan hingga melalaikan kewajiban yang lebih utama.
Pertanyaan 7: Jika seseorang yang berbuat zalim sudah meminta maaf tetapi tidak dimaafkan, bagaimana nasibnya di akhirat? Jawaban: Dosa yang berkaitan dengan hak manusia memang berat. Orang yang berbuat zalim wajib berusaha semaksimal mungkin untuk meminta maaf dan kerelaan dari orang yang dizaliminya, jika perlu dengan memberikan hadiah atau menebus kesalahannya. Jika ia sudah berusaha maksimal namun tetap tidak dimaafkan, maka urusannya kembali kepada Allah. Semoga Allah dengan keadilannya memberikan jalan keluar.
Pertanyaan 8: Apakah benar anak-anak kecil yang meninggal akan memberi syafaat kepada orang tuanya? Jawaban: Ya, benar. Anak-anak kecil dari kaum muslimin yang meninggal sebelum baligh akan memberikan syafaat kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat. Ini adalah salah satu bentuk hiburan dan kemuliaan dari Allah bagi orang tua yang bersabar atas musibah tersebut.
Pertanyaan 9: Apa saja yang termasuk dosa besar dan dosa kecil? Jawaban: Definisi dosa besar adalah setiap dosa yang memiliki ancaman khusus dalam Al-Qur’an atau hadis, baik berupa azab neraka, laknat, kemurkaan Allah, atau hukuman hadd (seperti rajam, cambuk) di dunia. Contohnya: syirik, membunuh, zina, riba, durhaka kepada orang tua, dan lari dari medan perang. Adapun dosa kecil adalah dosa-dosa selain itu yang tidak memiliki ancaman khusus. Namun, kita tidak boleh meremehkan dosa sekecil apa pun.